ibuku mencintai senja seperti aku menyukai twilight saga.
ibuku berpendapat bahwa senja yang oranye, kuning, ungu, ataupun senja mendung yang hitam dan abu2 adalah lukisan Allah.
pernah aku melihat awan berbentuk ALLAh di langit barat saat senja datang, saat aku dan ibuku dalam perjalanan ke mesjid dan ibu tidak tahu akan hal itu. saat kuberitahu beberapa waktu kemudian, ibuku histeris dan tampak sangat kecewa karena tidak sempat melihatnya.
ibuku sangat menyukai cindekala, senja yang memancarkan cahaya kuning mencolok dan merubah semua benda2 di halaman rumah kami menjadi berbias kuning cerah yang indah.
terlepas dari senja, ibuku sebenarnya menyukai segala sesuatu soal langit. terutama langit senja, pagi, dan langit malam yang gelap. saat malam berabur bintang, atau saat bulan sabit bersinar redup sendirian, atau saat bulan dan bintang semarak di langit, atau saat bulan bundar muncul di timur dan perlahan hilang terpotong2 oleh gerhana, atau saat langit benar2 gelap tanpa cahaya. ibuku benar2 menyukainya.
aku tak yahu apa impian ibuku saat melihat langit. tapi aku tahu impianku. aku ingin punya rumah berlantai 3 atau 4, atau lantai 20 sekaligus, yang bergenteng rata sehingga aku bisa tidur terlentang di di sana saat malam datang dan menampakkan bintang2nya. aku ingin bisa melihat langit malam dengan bebas, bukannya meliat malam sambil berdiri dan ndangak...
atau, setidaknya, plis donk, ajak aku ke planetarium lagi...!!! biar aku bisa melihat malam dengan bebas meski cuma malam bo'ongan...
No comments:
Post a Comment
comments here!