after a long time, aku bisa juga nulis lagi.
ini kritik buat ibuku, jeritan hati seorang anak yangmerasa terkungkung.
sebelum bapak pergi /pun setelah dia pergi, hidupku tak banyak berubah. bapak jarang mengajakku pergi2 ke luar. apalagi setelah bapak pergi, aku selalu saja diam di rumah. ibu tak pernah mengajakku pergi jauh. saat aku pergi sendiri, betapa aku ingin selalu ada di luar rumah.
saat teman2ku mengajakku ke janti untuk reuni, aku ingin naik motor sendiri ke sana. toh banyak temanku yang pake sepeda motor dan kami pergi bersama2. tak terlalu bahaya. apalagi jalan menuju ke janti itu melewati pedesaan, tidak jalan raya.
tapi kenapa ibu tidak membolehkanku ke sana sendiri?
kenapa aku selalu ingin memberontak dan melawan keputusan ibuku?
andai saja aku punya sedikit keberanian untuk nekat...tapi sayangnya aku lebih takut akan kemarahan ibuku.
kenapa ibu tidak mengijinkanku bersenang2 sedikit saja? setelah selama ini ibu tidak pernah mengajakku keluar....???!!!
aku merasa dunia tidak adil.
teman2ku boleh pergi sesuka mereka, naik apapun terserah mereka, kenapa ibuku terlalu protektif padaku? aku kan bukan anak kalas 3 sd lagi.
aku tahu ibu sayang padaku, tapi kenapa ibu tidak memberiku ijin untuk bersenang2 sesukaku?
saat teman2ku mengajakku ke janti untuk reuni, aku ingin naik motor sendiri ke sana. toh banyak temanku yang pake sepeda motor dan kami pergi bersama2. tak terlalu bahaya. apalagi jalan menuju ke janti itu melewati pedesaan, tidak jalan raya.
tapi kenapa ibu tidak membolehkanku ke sana sendiri?
kenapa aku selalu ingin memberontak dan melawan keputusan ibuku?
andai saja aku punya sedikit keberanian untuk nekat...tapi sayangnya aku lebih takut akan kemarahan ibuku.
kenapa ibu tidak mengijinkanku bersenang2 sedikit saja? setelah selama ini ibu tidak pernah mengajakku keluar....???!!!
aku merasa dunia tidak adil.
teman2ku boleh pergi sesuka mereka, naik apapun terserah mereka, kenapa ibuku terlalu protektif padaku? aku kan bukan anak kalas 3 sd lagi.
aku tahu ibu sayang padaku, tapi kenapa ibu tidak memberiku ijin untuk bersenang2 sesukaku?
ketika dulu ibu seusiamu ibu juga merasa begitu, dibelenggu. tapi sekarang ibu ngerti dan yakin, kau pun akan melakukan hal sama seperti ibu ketika anakkmu seusiamu ini. Remaja emang begitu, merasa diri dewasa padahal masih kanak kanak, tunggulah sampai tiba waktumu, you know how I luvu. . . . .
ReplyDeletesabar ya nduk....
ReplyDeletedunia yg jauh lebih ganas drpd dulu..
membuat bpk ibu jauh lebih berhati-hati...
selama ini kita kan selalu musyawarah...
kita terbuka...
katakan hatimu pada ibu bpk..
bila saatnya tiba, kau akan tahu kebenarannya...